teruntuk calon suamiku..
terima kasih karena engkau telah memilihku untuk mengisi hari-harimu dan aku berterima kasih karena sampai saat ini kaulah yang terbaik yang pernah aku miliki. walau mungkin apa yang kupikirkan bisa saja tak sejalan dengan apa yang kau pikirkan, masa bodohlah.. yang terpenting aku merasa kau menikmati hari-harimu bersamaku. bukankah aku memang harus belajar untuk tak mengharapkan apapun dari orang lain terutama dirimu? setelah kegagalan-kegagalanku sebelummu, orang tuaku benar-benar mengajarkan untuk tidak banyak berharap kepada orang lain, tidak banyak artinya bolehlah sedikit saja walaupun ujung-ujungnya tetaplah berharap, hanya berbeda intensitas tampaknya. kurasa kata-kataku terlalu kaku untuk kau baca, seperti kanebo kering.
calon suamiku, ingatkan aku jika suatu saat aku kasar padamu. ingatkan aku ketika kau merasa aku tak lagi berikan perhatianku seperti dulu kepadamu dan ingatkan aku ketika aku merasa hanya kaulah yang terpenting dalam hidupku. bukankah sebenarnya hidup ini bukan hanya milik kita berdua? aku ingin hidup dalam dunia nyata, bukan dunia cinta yang hanya andalkan cinta bukan logika. ingatkan aku jika kau adalah imamku, ingatkan aku untuk bertemu Tuhan saat suka maupun duka. ingatkan aku, suatu hari jika kita memiliki anak.. ingatkan aku untuk mengajarkan kesederhanaan padanya, aku tak berharap apalagi mau mendidik anakku menjadi orang yang berfikir bahwa harta adalah segalanya. tolong ingatkan aku pula ketika aku mulai sombong dan merasa di atas angin ketika suatu saat kau benar-benar mencintaiku dan takut akan kehilanganku. peluk aku jika kau marah padaku, karena sesungguhnya aku tak pernah inginkan kau marah padaku dan rangkul aku suatu saat nanti jika tubuh tuaku butuh tempat untuk berpegang, percayalah.. saat kau merangkulku akupun akan merangkulmu sayang.
biarkan.. tolong biarkan maut yang pisahkan kita. agar aku tau bahwa kau adalah benar seseorang yang dikirim Tuhan untuk temani sisa-sisa masa hidupku. biarkan aku bersandar di bahumu saat terakhir kali aku melihat dunia yang indah ini dan akan kubiarkan kau yang membasuh wajahku ketika kau tau aku tak dapat lagi berbagi cerita denganmu. tapi, percayalah.. jika suatu hari aku pergi dan tak kembali kau masih bisa bercerita segalanya kepadaku seperti dulu walau aku tak lagi bisa menatap matamu saat kau sedang bercerita dan akan kukirimkan bisikan kecil di kupingmu sama seperti dulu kubisikkan kata cinta di kupingmu. akupun ingin kau tau, bahwa kaulah orang yang telah menambah warna dalam hidupku dengan segala perlakuanmu padaku, aku merasa aku adalah orang yang paling beruntung karena telah milikimu di perjalanan hidupku.
terima kasih karena kau telah masuk dalam kehidupanku
terima kasih kau selalu mencoba mengerti aku
dan
terima kasih karena kau telah terima aku apa adanya
calon suamiku.. aku mencintaimu, mungkin kesederhanaan cinta yang akan kuberi tak akan sebanding dengan kekayaan cinta yang kau beri.. tapi, tolong biarlah aku mencintaimu dengan sederhana sampai terakhir aku menutup mata suatu hari nanti. karena itulah yang aku punya sayang..
salam sayang teruntuk dirimu
calon istrimu
jika aku mati nanti, kau akan tau dimana...
aku selipkan surat terkhirku untukmu, aku janji akan kusiapkan surat itu untukmu..
setelahnya, setelah kau menjadi suamiku..
kebahagian adek ku adalah kebahagiaanku juga... dan jika kelak kau temukan bahagiamu, ijinkan aku berada disampingmu untuk tetap bisa melihat senyum indah di hari terindahmu.
ReplyDelete